Sabtu, 29 Juni 2013

Agar Anak Bisa Cepat Belajar Jalan

Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya bisa berjalan lebih cepat dibanding anak lainnya. Namun ternyata, perkembangan motorik khususnya kemampuan berjalan usia normal sebenarnya bervariasi mulai dari usia 9 bulan sampai 18 bulan.

Orang tua harus mulai khawatir ketika anak tidak bisa berjalan ketika usianya sudah mencapai 18 bulan. Memang, bisa berjalan saat usia 15-18 bulan adalah masih dalam batas normal, tetapi biasanya anak seperti ini mempunyai gangguan motorik kasar dan gangguan keseimbangan yang ringan yang akan lebih baik diberikan intervensi dan stimulasi sejak dini.


Tahap perkembangan gerakan motorik normal

- 6-8 bulan: Duduk dan merangkak dengan dua dengkul kaki.

- 12-18 bulan: Berdiri tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke perabotan di rumah, Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan 10-20 menit tanpa bantuan.

- 18-24 bulan: Berjalan tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil berjalan, Membawa mainan besar sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa bantuan, Menemukan cara sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun tangga dengan bantuan.

- 24-36 bulan Umumnya mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun tangga dengan menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.

Penyebab tersering anak terlambat berjalan
1. Ketidakmatangan Persyarafan
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syarat belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakan motorik. 

2. Gangguan vestibularis atau keseimbangan
Pada anak yang mengalami dysfunction of sensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan yang terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri. Gangguan keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang, menaiki mainan yang bergerak dan bergoyang seperti ayunan, mainan kuda-kudaan listrik dengan koin, naik lift atau eskalator.

3. Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar
Seorang anak yang terlambat berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam duduk dan merangkak. Namun sayangnya, keterlambatan ini bukanlah hal pertama yang mungkin disadari oleh para orangtua. Jika ini penyebabnya, maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks yang berbeda dan mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian perkembangan motoriknya. Biasanya juga disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.

4. Gangguan sensoris 
Pada kasus tertentu, anak sering mengalami sensitif pada telapak tangan dan kaki. Sehingga hal ini mengakibatkan anak sering jinjit. Selama ini, jalan jinjit atau Tip Toe masih belum diketahui penyebabnya.


Kriteria penggolongan keterlambatan berjalan disertai intervensinya

Bisa berjalan usia 8 bulan-12 bulan : Kemampuan berjalan sangat baik dan sangat cepat, biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat baik. Pada kelompok ini mungkin tidak perlu intervensi atau stimulasi karena anak akan belajar berjalan sendiri dengan baik tanpa bantuan.

Bisa berjalan usia 12 bulan-15 bulan : Kemampuan berjalan biasa dan rata-rata anak seusia. Biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya normal. Pada kelompok ini mungkin intervensi atau stimulasi ringan akan lebih baik.

Bisa berjalan usia 15 bulan-18 bulan : Kemampuan berjalan normal tetapi kurang optimal. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya kurang begitu baik. Pada kelompok ini perlu intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis lebih baik

Bisa berjalan usia 18 bulan-24 bulan : Kemampuan berjalan terlambat ringan. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya tidak baik. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Sebaiknya dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi

Bisa berjalan usia 24 bulan-32 bulan : Kemampuan berjalan terlambat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya buruk. Dalam keadaan seperti ini, biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi

Belum bisa berjalan sampai usia 32 bulan : Kemampuan berjalan terlambat sangat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat buruk. Dalam keadaan seperti ini, biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat yang sangat berat seperti penderita Cerebral palsy. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi.



Lakukan cara seru ini untuk mencoba melatihnya berjalan. Jangan lupa beri pujian atas usahanya untuk berjalan tanpa dibantu.     

Berdiri tegak. Bantu anak berdiri sehingga dia tegak berdiri dan menjejakkan kedua telapak kakinya dengan mantap tanpa bantuan selama setengah menit. Bila anak jatuh duduk, rangsanglah untuk mulai belajar bangkit berdiri sendiri. Bila tahap ini sudah dilewati dan balita mau mencoba melangkah sendiri, maka dia siap untuk berjalan dengan berpegang pada kedua tangan Anda.

Pegang tangan.  Beri anak kesempatan untuk berjalan dengan salah satu atau kedua tangannya sambil memegang tangan Anda dalam jarak dekat. Kegiatan ini mungkin saja melelahkan, tapi kuatkan diri untuk melakukannya.

Berdiri di boks. Biarkan balita berdiri di salah satu sudut boksnya yang diberi pelindung (bumper) di sekeliling bagian dalamnya. Ajarkan dia berpegangan pada pagar boks, lalu biarkan dia berjalan menyusurinya. Cara ini cukup aman karena bila bayi jatuh, tubuhnya akan membentur kasur boks atau bantal. Biarkan balita  jatuh-bangun dalam usahanya untuk berjalan. Waktu 30 menit latihan jalan ini lebih dari cukup untuknya.

Berenang. Biarkan anak berlatih berjalan dengan pengawasan Anda di dalam kolam plastik berisi air atau bola-bola kecil. Dia akan merasa lebih ringan berjalan dan tidak sakit bila jatuh.

Naik-turun. Berikan anak kesempatan naik-turun kursi sendiri dalam pengawasan Anda. Aktivitas ini bisa membantu memupuk rasa percaya dirinya. Anda juga dapat meminta balita berjalan dengan berpegangan pada sisi meja atau kursi, lalu berpindah dari kursi ke kursi. Pastikan benda-benda yang dijadikan pegangan oleh anak itu berdiri cukup kokoh dan tidak mudah bergeser, serta tidak bersudut tajam.

Ambil mainan. Letakkan mainan favoritnya dalam jarak tertentu, jangan terlalu jauh. Iming-imingi anak agar mau berjalan walau sambil berpegangan untuk meraih mainannya itu. Bila memungkinkan dan aman, biarkan si kecil berjalan di lantai yang tidak rata. Cara ini akan menguatkan otot-otot kaki dan tungkai.

Mendorong. Beri anak mainan yang dapat didorong sebagai alat bantu si kecil belajar berjalan. Anak di rentang usia ini memang senang mendorong-dorong benda, bukan? Jangan lupa menyemangatinya agar ia merasa fun.

Pindah barang. Beri anak mainan truk atau gerobak yang dapat ditarik dengan tali. Ajak dia memindah-mindahkan mainan dari satu tempat ke tempat lain.

Tanpa alas kaki. Biarkan kaki anak tanpa alas kaki, seperti kaus kaki atau sepatu, saat belajar berjalan. Selain lebih leluasa mencari keseimbangan, ia juga sangat memerlukan indera peraba di kakinya.

Bye..bye.. baby walker. Tidak disarankan melatih anak belajar berjalan menggunakan baby walker. Alat ini dapat menganggu perkembangan otot-otot kaki, misalnya karena telapak kaki anak tidak menapak dengan baik, cenderung jinjit. Selain itu, alat ini bisa memunculkan bahaya, anak terjungkal misalnya. Kecelakaan seperti ini bisa serius akibatnya. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar